Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Legenda dari Negeri Panda: Mengapa Orang Baik Mendapat Balasan yang Menyakitkan?

Alkisah pada zaman Dinasti Song, hiduplah seorang anak kecil yang menderita cacat, kakinya pincang. Kedua orangtuanya juga sudah tiada. Dengan cacat itu ia tidak bisa melakukan banyak pekerjaan sehingga ia hidup sangat miskin dan banyak melewatkan waktu untuk mengemis. Kemudian ia mengamati ada sungai di desanya tapi tidak ada jembatan sehingga orang kesulitan bila ingin menyeberanginya. Si bocahpun membuat keputusan. Ia ingin membuat jembatan. Dengan cara melemparkan batu-batu ke sungai. Sedikit demi sedikit tapi pasti, kumpulan batu itu pasti akan menjadi jembatan, begitulah pikirnya. Mulanya penduduk desa menertawainya, apalagi melihat cara berjalannya yang pincang dengan kaki terseret-seret, tapi malah ingin membangun sesuatu yang besar. Tetapi si anak tidak membalas mereka dan hanya bekerja dalam diam. Sebulan... dua bulan... tiga bulan... setahun demi setahun... lama kelamaan ternyata benar-benar terbentuk sebuah jembatan, masyarakat desa mulai berubah pikiran dan ikut memba

Haru Urara, Kuda Pacuan yang selalu Kalah

Gambar
  Ada seekor kuda pacuan di jepang bernama Haru Urara. Haru Urara sangat terkenal, disukai dan dielu-elukan seluruh jepang. Semua rakyat jepang berdoa meminta kemenangannya. Banyak orang membeli kupon pacuannya, juga memberikannya kepada teman-temannya. Bahkan sampai memasukkannya ke dalam perbincangan news di tivi-tivi, termasuk NHK. Orang-orang berderma untuk membantunya. Perdana Menteri jepang Abe saja sampai berdoa khusus buat kemenangannya dalam rapat DPR. Dan ada lagu khusus tentang Haru Urara.     Sekilas orang pasti berpikir kalau Haru Urara adalah kuda hebat yang selalu juara satu dalam setiap perlombaan. Tapi ternyata berlawanan dengan dugaan itu, Haru Urara justru selalu kalah dalam perlombaan apapun.      Sekalipun seluruh jepang sudah sepenuh hati berdoa bagi kemenangannya, Haru Urara masih saja jadi ranking ke-10 dari antara 11 kuda. Tidak peduli siapapun yang menjadi jokinya, bahkan joki paling hebat pun pernah mengendarai Urara, tetap saha hasilnya tak pernah