Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Penelitian Mengenai Toksinitas Kombinasi Renshen dengan Wulingzhi

Gambar
Dalam TCM, dikenal istilah kombinasi obat yang menimbulkan toksinitas, di antaranya adalah penggabungan Renshen ( Panax ginseng C. A. Mey) dengan Wulingzhi (faeses Trogopterus xanthipes Milne-Edwards). Kitab obat TCM tertua Shen Nong Ben Cao Jing 神农本草经 memasukkan kombinasi kedua obat ini sebagai larangan penggabungan shi jiu wei 十九喂. Namun beberapa ahli telah mengadakan penelitian modern untuk perihal ini, dan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Ketika Renshen dan Wulingzhi diujicobakan ke tikus putih dengan cara gastric lavage atau peritoneal injection, ternyata tikus tetap hidup. Dalam pemakaian formula berdosis 300 kali lipat dosis untuk manusia dewasa, tidak tampak toksinitas pada penggunaan gastriv lavage, namun tampak toksinitas berlebihan pada penggunaan peritoneal injection.  Renshen Sedangkan pengaruh terhadap hasil obat: Khasiat penggunaan 80g/kg formula cair Renshen - Wulingzhi, dalam perihal anoxia test (ketahanan terhadap kehilangan oksigen) lebih kecil

Cara Bian Que Menjadi Pakar TCM Terhebat

Bian Que dipercaya sebagai bapak pelopor ilmu TCM. Ia bahkan diyakini "sakti", mampu mendiagnosa penyakit seseorang hanya dengan melihatnya (simak blog saya terdahulu yang berjudul Bing Ru Gao Huang) serta mampu menghidupkan orang yang telah meninggal (akan dibahas pada blog yang akan datang). Semua orang pun bertanya-tanya, apakah sebetulnya yang telah dilakukan Bian Que hingga ia berhasil "menemukan" sesuatu yang begitu sakti, hingga dipuja orang hingga 5000 tahun lamanya?      Ini dimulai dalam suatu pertemuan. Alkisah, Bian Que remaja awalnya hanya seorang pelayan penginapan. Kerjanya sangat sederhana, melayani para pengunjung yang masuk, bersih-bersih, dan sebagainya. Namun suatu hari, ia bertemu dengan seseorang yang "aneh". Ia begitu takjub saat bertemu dengan pria itu, pun langsung mengetahui bahwa pria itu bukan orang biasa. Begitu pula pria itu dapat merasakan Bian Que bukanlah orang sembarangan. Ketertarikan itulah yang membuat mereka berdu

Kematian Hua Tuo

Gambar
Hua Tuo adalah salah seorang dari tabib TCM paling terkemuka di dunia, karena kemampuannya dalam menemukan obat anastesi 1000 tahun lebih sebelum kedokteran modern mengumumkan kemampuannya memakai obat bius. Dan dengan obat anastesi ini, Hua Tuo konon mampu untuk melakukan tindak operasi. Namun sayang, justru kemampuannya dalam operasi inilah yang membawanya ke sarang maut. Hua Tuo hidup di zaman Tiga Kerajaan, periode paling terkenal dalam sejarah China. Tersebutlah Perdana Menteri Han, Cao Cao, menderita sakit parah. Kepalanya sakit luar biasa bahkan ia tak bisa bangun dari tempat tidurnya. Para pengikutnya yang cemas segera memanggil Hua Tuo. Hua Tuo bergegas datang, dan memeriksa Cao Cao dengan cermat.  "Perdana Menteri mengalami gangguan penyumbatan di kepalanya, dan praktek medis yang biasa dipakai tidak akan dapat menyembuhkannya. Satu-satunya jalan hanyalah dengan pembedahan kepala." Semua orang terbelalak. Begitu juga dengan Cao Cao. "Kau bilang apa

Sharing: Pengalaman Saat Mempelajari Akupunktur di China

Saat saya mengajar di Kursus Sinshe Candranaya, saya bertemu dengan seorang siswa yang cukup "unik". Ia selalu mengeluh akan ini dan itu, akan manajemen kursus yang (diklaimnya) payah, akan materi pelajaran yang sulit, dan bahkan akan cara mengajar saya. Ia bahkan berkata, kalau begini terus, lebih baik ia menyerah saja dan tidak lanjut kursus lagi. Lalu pada akhirnya ia memang benar-benar mengundurkan diri. Bagaimanapun, perkataannya membuat saya merasa "tergerak" untuk membagikan sedikit "pengalaman pahit" yang saya alami saat belajar di china - pengalaman yang biarpun pahit, namun justru inilah yang membuat saya bisa menjadi seperti sekarang ini. Saya mempunyai sepasang mata yang "berbeda" dengan teman-teman sekalian. Ia bisa melihat, bisa mengenali tanpa kacamata figur-figur yang "besar". Tetapi lain halnya untuk membaca. Bahkan kacamata tebal pun tidak mampu menolong saya untuk bisa membaca dengan jarak 30 cm. Untuk meli